Everything is here and only for you

Monday 11 January 2016

4 Misteri Anak Hilang Paling Fenomenal di Dunia



Pagi yang basah dan berkabut, Jumat 25 Mei 1979, untuk kali pertamanya Etan Patz tak diantar menuju ke halte bus sekolah yang jauhnya 2 blok dari tempat tinggalnya. Aku sudah besar, bisa pergi sendirian, kata dia meyakinkan sang ibu, Julie. Pria kecil itu tak sabar untuk beranjak dewasa.
Bocah 6 tahun itu mengenakan pakaian serba biru: jaket, sepatu, topi dari Eastern Airlines, dan tas kain dengan pola gajah sirkus berwarna putih. Ia juga membawa mobil-mobilan Matchbox koleksinya, seperti yang dikutip dariliputan6.com
Ada selembar US$ 1 dolar di tangan kirinya. Uang itu hasil jerih payahnya, upah membantu pekerjaan remeh tetangganya yang tukang kayu. Ia ingin membeli soda dalam perjalanan menuju halte, untuk diminum saat makan siang. Itu minuman pertama yang ia beli dari uang sendiri.
Aku memintanya untuk segera menuju kios, cepat-cepat membeli minumannya, agar tak ketinggalan bus, kata Julie.
Setelah siap, Julie menyertai putranya menuruni tangga, mengantarnya sampai sisi jalan, dan matanya mengawasi bocah 6 tahun itu, hingga sosoknya menghilang di ujung kelokan. Lalu, perempuan itu berbalik ke rumahnya.
Itu adalah kali terakhir aku melihat putraku, kata perempuan 72 tahun itu, mengenang hari ketika Etan menghilang untuk selamanya, 36 tahun lalu.

36 tahun hilang Etan Patz belum juga ditemukan
Jam demi jam berlalu, sekitar pukul 15.30 Etan belum juga pulang dari sekolah. Julie lantas menelepon rumah Chelsea Christina Altman, teman dekat putranya yang rumahnya di seberang jalan.
Gadis cilik itu mengaku sudah menyediakan tempat duduk untuk sahabatnya itu, namun Etan tak muncul di bus. Ia juga tak datang ke sekolah.
Panik pun melanda hati Julie. Sudah berjam-jam putranya hilang. Perempuan itu mengingat insiden malam sebelumnya, saat ia mengizinkan Etan main dengan anak tetangga di luar apartemen mereka di SoHo, Lower Manhattan, New York.
Saat mengintip ke bawah, Etan tidak ada. Julie cepat-cepat menuruni tangga, jantungnya berdebar keras, dengan panik ia mencari hingga putranya muncul.

No comments:

About Us

Recent

Random